Monday, October 19, 2015
Renjana
Beberapa saat lalu, saya me-retweet cuitan @GagasMedia tentang kosakata "renjana". Saya malu karena baru tahu kosakata itu. Lihat, betapa ternyata saya amat miskin kosakata.
Entah kenapa kata "renjana" ini menjadi menarik. Saya langsung suka dengan pengucapan maupun penulisannya. Apalagi dengan artinya. Kata ini mungkin lebih kita kenal dengan bahasa inggris "passion".
Tahu, kan, ya "passion" apa artinya?
rasa hati yang kuat, kesukaan, kegemaran.
Nah, kebetulan saat ini saya sedang--berusaha--menentukan passion, eh, renjana saya. Sekitar tiga atau empat tahun lalu, renjana saya adalah menulis, menulis, dan menulis. Apa pun saya tulis, sampai bikin blog hampir di semua web penyedia blog gratis, blogdetik, kompasiana, wordpress,--sampe yang udah gulung tikar--multiply, tapi dari semua itu yang terbebas dari sarang laba-laba kayaknya cuma di sini.
Jangan ditanya kalau di sosmed. Dulu, saya aktif sekali. Laman Facebook yang menyediakan page note itu "kotor" dengan tulisan saya. Mulai dari yang penting, sampai yang gak penting atau mending nggak usah ditulis, ada.
Tapi, sekarang? Renjana saya itu ke mana ya? Lihat saja blog ini. Beberapa waktu terakhir hanya diisi resensi buku yang saya edit. Dan itu, sebenernya tulisan di file kerjaan yang saya copy-paste. Xixixi.... Bener-bener memprihatinkan.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment