Monday, December 30, 2013
Tuesday, December 24, 2013
Seperempat abad!
December 22 via mobile
Waow! Akhirnya saya merasakan umur itu juga. Apakah saya menunggu? Tidak juga. Takut karena sudah tua? Tidak juga. Malu karena belum menikah? Apalagi itu, tidak sama sekali. Tapi, iya, bener, saya malu. Teramat malu, karena seperempat abad saya hidup, sepertinya saya belum memberikan apa-apa untuk malaikat saya, Ibu.
Seperempat abad saya hidup, hanya membuatnya khawatir, hanya membuatnya sedih, hanya membuatnya susah, hanya membuatnya kepikiran kalau dia punya anak perempuan yang lemah, tak bisa berbuat apa-apa, bahkan untuk dirinya sendiri. Jangankan itu, mengenal dirinya saja tidak. Bagaimana mungkin malaikat saya tidak khawatir setiap detik.
Wahai, mejikom! Tahukah kau, kenapa saya selalu membuatnya khawatir? Kenapa saya tidak bisa membahagiakannya hingga sekarang? Di usia saya yang dua puluh lima tahun! Bayangkan, dua puluh lima tahun! Itu waktu yang cukup lama, bukan? Dan lihat! Tidak ada apa-apa di sini, yang ada hanya kesenangan saya sendiri.
Ingatkah kau, wahai semut di dinding! Sejak saya terlahir ke dunia ini, hingga merangkak ke usia subuh, kemudian berjalan ke usia pagi, dan sekarang meski saya telah berada di usia siang, saya tidak pernah merasakan panasnya matahari. Matahari selalu bersembunyi dibalik awan. Ah, atau mungkin saya yang bersembunyi karena takut membuatnya khawatir, lagi-lagi.
Percayakah kau, wahai setrika! Sekarang saya sudah semakin dewasa. Saya tidak lagi sakit-sakitan, saya sudah sangat sehat dan bahagia. Saya tidak lagi bodoh, tapi mungkin agak sedikit telmi, itu masih. Saya juga tidak lagi mudah percaya pada siapa pun. Tolong sampaikan juga padanya agar dia tidak khawatir. Sampaikan setiap hari, jangan hari ini saja. Mentang-mentang hari ini orang-orang memperingati hari untuknya. Saya tidak mau. Sampaikan hari ini, juga besok, juga lusa, dan selama saya masih hidup, jangan khawatir dan sampaikan bahwa saya mencintainya, teramat mencintainya.
Kutipan
Kita malu, keringetan, gugup, gemeteran dekat orang yg diam2 kita sukai
adalah mekanisme alami manusia agar bisa menjaga diri. Ada aturan
mainnya.
Repot sekali kalau hal itu tdk bekerja. Kayak sapi atau kambing jadinya. Suka, langsung seruduk. Nggak pake malu2. Suka langsung loncat, tidak peduli meski di pasar ternak, rame yg lihat.
Tere Liye
Repot sekali kalau hal itu tdk bekerja. Kayak sapi atau kambing jadinya. Suka, langsung seruduk. Nggak pake malu2. Suka langsung loncat, tidak peduli meski di pasar ternak, rame yg lihat.
Tere Liye
Sunday, December 22, 2013
Lyric: WHITE - Frank Ocean
Could this be earth, could this be light
Does this mean everythings going to be alright
One look out my window there's trees talking like people
I dreamt of storms, I dreamt of sound
I dreamt of gravity keeping us around
I slept in the darkness it was lonely and it was silent
What is this love, I don't feel the same
Don't believe what this is, could be given a name
I awoke you there chasing planets on my forehead
But I forget 23 like I forget 17
And I forget my first love, like you forget a day dream
And what of all my wild friends, and the times I've had with them
But I'll fade to grey soon on the tv station
Does this mean everythings going to be alright
One look out my window there's trees talking like people
I dreamt of storms, I dreamt of sound
I dreamt of gravity keeping us around
I slept in the darkness it was lonely and it was silent
What is this love, I don't feel the same
Don't believe what this is, could be given a name
I awoke you there chasing planets on my forehead
But I forget 23 like I forget 17
And I forget my first love, like you forget a day dream
And what of all my wild friends, and the times I've had with them
But I'll fade to grey soon on the tv station
Wednesday, December 18, 2013
CerMin: and everyday so tremble
ketika
tak ada kata terucap, diam mampu ungkapkan apa yang tak terkatakan.
memang, tak semua bisa memahami, tapi sahabat selalu mengerti.
33 minutes ago via BlackBerry Smartphones App.
aku terkesiap membaca status terakhir yang tertera di laman home
facebookku. jika orang lain yang menulisnya, aku pasti mengklik 'like',
tapi status itu tertulis dengan namamu di sampingnya. nama yang bahkan
membuat jantungku melompat hanya dengan melihat tulisannya, nama yang
membuat aku sendiri merasa seolah lebih hebat dari dokter spesialis
saraf karena bisa mendengar aliran darahku yang berdesir. itu tentang
nama yang tertulis. lain lagi ceritanya jika namamu terdengar. lebih
gila lagi jika kamu sendiri yang nampak di depan mataku. aku tak bisa
berbuat apa-apa selain segala tingkah yang mengharapkan komentarmu,
minimal tanggapan baik dalam hatimu, tak perlu terucap, tak masalah.
lebih indah lagi jika tingkahku bisa membuat ujung bibirmu melengkung
senyum. tapi, jangan! itu bahaya! aku tidak akan bisa tidur
berhari-hari.
Thursday, December 12, 2013
You
It's hard to forget The first time I met you
Those mesmerizing pair of eyes
In my mind, The thoughts of you ,Cannot be erased
When I hold your hand and feel your warmth
It's really too much for me to handle
Your innocence .I would like to treasure
When I see you suffering I will feel sad
Just afraid I will fall in love with you
Dare not let myself be too close to you
Afraid I’ve got nothing to offer you
To love you may require a lot of courage too
Just afraid I will fall in love with you
Maybe one day I wouldn't be able to control myself
from falling in love with you
Thinking of you only hurts myself
I just can't help falling in love with you
What’s the reason Ya…
That I meet you again
I really really don’t wish to
Fall into the love trap like this
I just can't help falling in love with you
Those mesmerizing pair of eyes
In my mind, The thoughts of you ,Cannot be erased
When I hold your hand and feel your warmth
It's really too much for me to handle
Your innocence .I would like to treasure
When I see you suffering I will feel sad
Just afraid I will fall in love with you
Dare not let myself be too close to you
Afraid I’ve got nothing to offer you
To love you may require a lot of courage too
Just afraid I will fall in love with you
Maybe one day I wouldn't be able to control myself
from falling in love with you
Thinking of you only hurts myself
I just can't help falling in love with you
What’s the reason Ya…
That I meet you again
I really really don’t wish to
Fall into the love trap like this
I just can't help falling in love with you
Tuesday, December 3, 2013
Inspirasi
December 1, 2013 at 1:08am
Herannya, kenapa ide atau inspirasi itu seringnya muncul di tempat yang sempit dan bau? Maksud saya toilet, wc, kamar mandi, atau apa pun lah itu namanya. Kenapa inspirasi saya tidak bisa muncul di kamar kos yang nyaman ini? Atau di meja kerja yang sudah lengkap dengan alat penuang ide-nya? Kenapa harus di toilet yang begitu sekeluarnya dari sana belum tentu keinget. Tidak mungkin kan saya menulisnya di atas air, atau mencoret dindingnya seperti dinding toilet di sekolah saya dulu? Mau pake apa juga nulisnya, odol, sabun?
Nah, kan, tadi apa coba yang mau saya tulis sampai membuka note di sini? Lupa.
Tapi, sudah lama juga ya saya tidak menulis di microblog ini. Terakhir sudah beberapa bulan yang lalu. Sudah lama sekali. Ini pasti karena salah seorang teman memancing saya dengan menunjukkan buku genre 'labil' kemarin. Kenapa saya bilang labil? Pada dasarnya, hanya manusia labil lah yang menulis kisahnya sendiri sekaligus menertawakannya sendiri. Tunggu dulu, jangan menyimpulkan bahwa itu sesuatu yang negatif. Kata 'labil' memang cenderung melukiskan hal yang kurang bagus. Tapi, jika kelabilan bisa menghasilkan sebuah karya, seperti buku-buku Raditya Dika, kalian mau bilang apa? Ups, saya tidak mengatakan Raditya Dika labil, lho. Iya, dia tidak labil. Tapi, gila!
Friday, November 8, 2013
Api dalam sekam
Kalian pernah merasa seolah-oleh sedang menjadi aktor dalam film? Pernah mengalami kejadian seolah sedang turut berperan dalam sebuah skenario yang seru dan menegangkan? Saya pernah, dan kebetulan sedang mengalaminya saat ini.
Ada api dalam sekam! Ya, api dalam sekam! Bukan musuh dalam selimut. Masih kurang jelas? Sekali lagi, api dalam sekam! Berhubung judulnya saja api dalam sekam, yang berarti itu sesuatu yang tersembunyi, jadi, untuk sementara kita pending dulu tulisan ini, sampai apinya benar-benar membakar sekam itu. Biar semuanya jelas dulu lah. Setuju?
Kalian harus setuju, karena saya yang punya tulisan ini. Baiknya kita buat semacam sekapur sirih dulu,
yaah,,,sudah waktunya pulang, oke, kita lanjut lagi besok.
Ada api dalam sekam! Ya, api dalam sekam! Bukan musuh dalam selimut. Masih kurang jelas? Sekali lagi, api dalam sekam! Berhubung judulnya saja api dalam sekam, yang berarti itu sesuatu yang tersembunyi, jadi, untuk sementara kita pending dulu tulisan ini, sampai apinya benar-benar membakar sekam itu. Biar semuanya jelas dulu lah. Setuju?
Kalian harus setuju, karena saya yang punya tulisan ini. Baiknya kita buat semacam sekapur sirih dulu,
yaah,,,sudah waktunya pulang, oke, kita lanjut lagi besok.
Friday, October 11, 2013
Confused
Definisi
rapat adalah berkumpul untuk
membicarakan suatu masalah yang menimbulkan (memungkinkan munculnya) perbedaan
pendapat. Yep, rapat dilakukan untuk mencapai suatu kesepakatan bersama. Kalau
tidak ada—atau lebih tepatnya tidak menginginkan—adanya perbedaan pendapat,
buat apa rapat? Ngobrol aja langsung, beri saja perintah. Itu pertama.
Kemudian, yang kedua. Proses
berjalannya rapat itu hampir sama di mana-mana. Rapat di sebuah perusahaan
misalnya. Pertama kali, masing-masing bawahan memberi laporan untuk didengarkan
oleh seluruh peserta rapat. Sekali lagi, seluruh peserta rapat! Jadi, tidak
hanya dari bawahan melapor ke atasan. Kalau bawahan hanya melapor ke atasan,
kenapa tidak ngobrol saja berdua? Agar tidak ada peserta yang henghong. Ketiga, peserta rapat yang
lain diberi hak untuk merespon hasil laporan tersebut. Terakhir, baru ada
keputusan pimpinan rapat.
Keputusan tersebut harus diambil
dengan bijaksana, dengan pertimbangan yang matang, mempertimbangkan banyak hal.
Dan terutama mempertimbangkan pendapat-pendapat dari peserta rapat. Tidak,
tidak, saya tidak mengatakan memberi keputusan dengan mengambil pendapat paling
banyak. Tidak harus seperti itu. Karena pendapat paling banyak belum tentu
bermasalahat, bagaimana misalnya jika 90 persen peserta rapat itu orang bejat
semua. Oleh karena itu, kenapa di sini dibutuhkan seorang pemimpin itu harus
bijak.
Yang paling menyulitkan adalah
ketika seorang pemimpin meminta bawahannya untuk memberi gagasan atau ide, tapi
dia tidak memberikan kesempatan untuk itu. Lalu, ke manakah bawahan ini harus
menyampaikan idenya? Teng tong, teng tong.
Ditulis, ya, ditulis. Oke,
baiklah. Saya baru saja menulisnya. Itu salah satu hasil pengamatan saya
sendiri tentang “rapat”, dan saya berharap, ke depannya sebuah rapat atau meeting bisa berjalan sebagaimana
mestinya dan mengapa rapat itu harus dilakukan. Sekian dan terima kasih.
Tipe-tipe Bos di Dunia
1. Bos PHP
Tau kan, PHP
apa’an? Yep! Pemberi Harapan Palsu. Bos pemberi harapan palsu sekarang sudah
makin marak dan merajalela. Ciri-ciri bos tipe ini salah satunya, menjanjikan
rapat kemudian membatalkannya. Cape deeh… -_-‘
2. Bos Doyan Telat
Bos yang nyuruh
bawahannya hadir di kantor tepat waktu, tapi dia sendiri nggak pernah tepat
waktu. Kalopun pernah, paling banter sekali dalam sebulan. Bos kayak gitu wajib
dibuang ke laut.
3. Bos Killer
Nggak cuma dosen
doang yang punya titel ‘killer’, bos juga bisa disebut killer kalo dia suka
membunuh. Tenang, maksudnya membunuh karakter. Bos yang suka membunuh karakter
bawahannya ini halal buat dibunuh balik, yaa… itu kalo kamu berani dan punya
senjata yang lebih hebat dari punya si bos, sih.
4. Bos Mata Elang
Tipe bos mata
elang ini maksudnya yang matanya ‘awas banget’, do’i paling nggak bisa liat
bawahannya diem (nggak kerja). Menghadapi bos tipe ini, kamu jangan sekali-kali
nyelesaiin kerjaan sebelum deadline kalo nggak mau dihadiahi kerjaan tambahan.
Atau bisa aja sih kamu kelarin kerjaanmu lebih cepet, tapi jangan dilaporin
dulu ke si bos. Ekekekekee…
5. Bos Muka Dua
Kita nggak lagi
ngomongin hantu atau siluman bermuka dua, karena manusia juga ada yang bermuka
dua. Tau kan artinya? Yap, bener banget, tipe bos juga ada yang bermuka dua.
Suka ngomongin kejelekan bawahannya ke bawahan yang lain. Hedehh… tipe bos yang
kayak gini nih yang kudu dimasukin ke mesin cuci.
6. Bos Mafia
Pernah denger
kata mafia? Itu ada di film-film action
biasanya. Bos mafia itu tipe bos yang disegani dan ditakuti karena dia emang
layak untuk itu. Dia ditakuti karena memiliki kekuatan atau kehebatan yang
lebih dari para bawahannya. Dan itu keren.
7. Bos Malaikat
Wah, bos tipe
ini sampe nggak tega ngomonginnya. Do’i baiiiiiiiik banget. Hatinya lembut,
penyayang, perhatian. Bicaranya bijaksana, jalannya berwibawa, pembawaannya
berkarisma, ketika dia berjalan, selalu tersenyum, dan bawahannya reflek
memberi hormat dengan membungkuk. Kalau si bos ngasih perintah, nggak ilang
senyum dari bibirnya, entah kenapa ada aura malaikat di sekitarnya. Tapi,
jangan sekali-kali punya niat bikin si bos tipe ini marah. Kalo lagi marah,
bisa lebih menyeramkan dari makhluk mana pun.
8. Bos Otoriter
Memberi
keputusan tanpa mau mendengarkan pendapat orang lain (bawahan), parah lagi
kalau berdasarkan kepentingan pribadi.
9. Bos Devil’s Prada
Pernah nonton film
Devil’s Prada, kan? Yap, bener banget. Berhati batu, profesional, tegas,
disiplin, memberi perintah semaunya, tidak menerima alasan apa pun. Bos tipe
ini bisa disukai, bisa dibenci, bisa juga dicaci maki. Tapi, cukup sampai di
situ. Bawahan cukup mencaci maki di belakangnya atau dalam hati, tanpa bisa
berbuat apa-apa. Kalau saya sendiri sih lebih suka bos tipe ini. Kenapa? Karena
bawahan bisa belajar disiplin dan bekerja profesional. Bawahan bisa belajar
untuk memiliki mental baja dengan menghadapi si bos ini. Bukan kah itu keren?
Thursday, October 10, 2013
Senyum Semangat (Ini judul lagu, ya, kalau nggak salah?)
Panggilan akrabnya Pak Ustad,
pertama kali, saya menanyakan panggilan itu, kenapa dipanggil Pak Ustad? Eh,
dibilangin karena dia berjenggot. Oke, baiklah. Saya rasa itu bukan masalah.
Tapi, kayaknya semua yang ada di sini pada berjenggot, deh. Ya, sudahlah… kita
nggak usah bahas itu. Sekarang kenapa ujug-ujug ada Pak Ustad di sini, heh?
Jadi begini, setelah beberapa
bulan bermarkas di sini, saya dibuat salut sekaligus takjub melihat
semangatnya. Setiap pagi, saya suka nggak sadar memperhatikan setiap orang yang
masuk dari pintu ruangan. Kalau ruangan mulai ada tanda-tanda gempa bumi,
pastilah pak Ustad yang datang. Halah, ini siih lebay, yaa nggak segitunya
juga, sih. Tapi, beneran deh, kalau ada yang mengucap salam saat memasuki pintu
ruangan, yang sampe bikin meja dan kursi mau jawab salamnya, pastilah itu Pak
Ustad. Dengan gaya terburu-buru dan nggak ketinggalan tebaran senyumnya, Pak
Ustad menyalami yang ada di ruangan itu satu per satu, bukan jabat tangan
biasa, tapi plus gempa ringan, maksudnya diguncang-guncang. Yap, dia sedang
mengalirkan energi dan semangat positif ke temen-temen. Tunggu, untungnya Pak
Ustad nggak jabat tangan cewek, kalau sampai saya dijabat Pak Ustad, saya
langsung jet lag kayaknya, haha. Iya,
yang saya perhatiin selama ini, jika Pak Ustad menjabat tangan temen-temen
cowok. Dan itu keren tentu saja. Melihat orang lain yang bersemangat seperti
itu, kita bisa ikut bersemangat. Tapi, kalau ada yang kedatangannya saja bahkan
tidak terlihat apalagi terdengar, itu tuh yang menakutkan. Bukan kah itu serem?
Tiba-tiba saja sudah duduk di belakang meja tanpa kita tahu kapan dia datang.
Hii…serem, kan?
Biasanya itu tergantung jam kedatangan juga, sih, kalau misalnya telat,
biasanya suka nyelinap diem-diem kayak kucing, eh, atau jangan-jangan emang itu
si kucing beneran, si uban? Tapi, itu nggak berlaku untuk Pak Ustad. Jam berapa
pun dia datang, dia selalu datang dengan semangat empat lima. Bener-bener salut
deh buat atasan yang satu ini.
Fighting!
Ketika kerjamu tidak dihargai,
maka saat itu kau belajar tentang ketulusan,
Ketika usahamu dinilai tidak
penting, maka saat itu kau belajar tentang keikhlasan,
Ketika hatimu terluka, maka kau
sedang belajar memaafkan,
Ketika kau lelah dan kecewa, maka
kau sedang belajar tentang kesungguhan,
Ketika engkau merasa sepi dan
sendiri, maka kau sedang belajar tentang ketangguhan,
Tetap semangat! Tetap tersenyum!
(Agar Usia Tak Sekedar Angk4 –
Kemas Mahmud Al Hanif)
Hei, bahkan ucapan terima kasih
saja tidak ada. Ah, tidak, tidak… tak perlu ucapan terima kasih, itu terlalu
muluk. Komentar atau kritik saja, deh. Atau mungkin marah langsung kepada saya,
karena merasa tidak puas dengan usaha saya. Sungguh, itu lebih saya hargai
daripada diam saja di depan saya, tapi merasa kecewa dalam hati, atau parah
lagi kalau memberi komentar di belakang saya. Tell me I was wrong. Saya lebih
menyukai orang yang mengkritik langsung di depan saya, daripada memuji di depan
saya, tapi mengkritik di belakang.
Subscribe to:
Posts (Atom)