Tuesday, December 3, 2013

Inspirasi




December 1, 2013 at 1:08am

Herannya, kenapa ide atau inspirasi itu seringnya muncul di tempat yang sempit dan bau? Maksud saya toilet, wc, kamar mandi, atau apa pun lah itu namanya. Kenapa inspirasi saya tidak bisa muncul di kamar kos yang nyaman ini? Atau di meja kerja yang sudah lengkap dengan alat penuang ide-nya? Kenapa harus di toilet yang begitu sekeluarnya dari sana belum tentu keinget. Tidak mungkin kan saya menulisnya di atas air, atau mencoret dindingnya seperti dinding toilet di sekolah saya dulu? Mau pake apa juga nulisnya, odol, sabun?

Nah, kan, tadi apa coba yang mau saya tulis sampai membuka note di sini? Lupa.

Tapi, sudah lama juga ya saya tidak menulis di microblog ini. Terakhir sudah beberapa bulan yang lalu. Sudah lama sekali. Ini pasti karena salah seorang teman memancing saya dengan menunjukkan buku genre 'labil' kemarin. Kenapa saya bilang labil? Pada dasarnya, hanya manusia labil lah yang menulis kisahnya sendiri sekaligus menertawakannya sendiri. Tunggu dulu, jangan menyimpulkan bahwa itu sesuatu yang negatif. Kata 'labil' memang cenderung melukiskan hal yang kurang bagus. Tapi, jika kelabilan bisa menghasilkan sebuah karya, seperti buku-buku Raditya Dika, kalian mau bilang apa? Ups, saya tidak mengatakan Raditya Dika labil, lho. Iya, dia tidak labil. Tapi, gila!


Oke, baiklah, sekarang saya benar-benar blank (baca: bleng). Tidak jelas ingin menulis apa, yang jelas saya....
Ah, ketemu! Idenya ketemu!
Tadi saya ingin mengungkapkan keheranan. Sepertinya, setiap hari Sabtu dan Minggu, cara kerja mata saja selalu terbalik dari hari lainnya. Jika hari Senin sampai Jumat, mereka (kedua mata saya) melek siang hari dan merem di malam hari. Lain halnya dengan Sabtu dan Minggu, mereka (masih kedua mata saya) bertingkah sebaliknya, melek malam hari (Yahh,,seperti sekarang nih, jam berapa coba sekarang?), tapi merem di siang hari. Malam Sabtu dan malam Minggu mata saya seperti serigala kelaperan cari bacaan atau tontonan. Bisa menghabiskan ratusan halaman teenlit atau metropop dalam semalam. Kalau tak ada makanan itu, bisa juga memelototi drama seri korea sampai tiba-tiba dikagetkan adzan subuh. Yah, itu kalau dramanya seru sih, biasanya yang seru itu kalau ada cowok cakepnya setingkat Lee Min Ho. Buat penggemar aktor lain, jangan protes, karena saya cuma tahu satu nama aktor korea satu itu. Eh, dua ding, sama Rain! Dia pernah muncul di iklan tipi.
Yang lainnya saya tahu wajahnya saja. Oh, pernah main di film ini, di film itu. Sialnya, saya juga berbakat sekali dalam melupakan judul film. Tapi, sulit sekali melupakan dia. Hush! Apaan sih.

Inspirasi itu sebenernya bisa didapat di mana saja (ember!), cukup dengan melihat Lee Min Ho, harusnya bisa memunculkan berjuta inspirasi. Potongan rambut miliknya yang tampak seperti perwujudan khayalan itu bisa memunculkan ide 'seekor kutu tiba-tiba terlihat bergantung dengan riang' misalnya. Bisa juga dengan melihat wajah tanpa cela itu, muncul ide cerita dengan menggambarkan 'sesayap peri sedang beterbangan mengelilingi taman yang indah, yang tak lain adalah wajah lee min ho. Tentu saja semua itu buat cerita fiksi fantasi. Tapi, sepertinya saya sudah mulai maksa tuh menulisnya. Di radio yang sedang saya puter juga sudah memutarkan lagu Indonesia Raya. Ini belum pagi, kan? Pasti salah puter. Lihat, masih gelap.



Inspirasi 2

December 1, 2013 at 6:46am
Well, pagi ini (ternyata mata saya nggak merem, tepatnya dipaksa melek, andai saja jam 10 tidak ada janji, syndome yang lebih mirip jetlag itu pasti kumat) saya akan mulai serius dan fokus membahas kata 'inspirasi'. Tidak akan meloncat ke mana-mana, insya Allah.

I EN ES PE I ER A ES I, kamu pasti ikutan mengeja. Nggak apa-apa kan, senam wajah. Kata 'inspirasi', bukankah terdengar cukup romantis? Dalam KBBI berarti bla,,bla,,bla... nanti cari sendiri lah ya! Kenapa saya mengatakan kata ini cukup romantis? Berbicara tentang seseorang atau sesuatu atau tempat yang bisa mendatangkan ide bagi si pencari ide adalah berbicara tentang hal yang paling mampu melibatkan perasaan atau emosi. Nah, mulai sudah... Lihat, betapa abstraknya pembahasan saya, seabstrak kabut di kota ini.

Banyak jalan menuju Roma (Sayangnya, pepatah ini tidak berlaku untuk saya, saya tidak berminat ke sana), banyak jalan mendapatkan ide. Segala hal bisa dijadikan inspirasi sehingga mendatangkan ide. Jika ada yang mengatakan 'nggak ada inspirasi' itu bohong besar, wahaai dinding kamar! Itu alasan buat mereka yang memiliki tingkat kemalasan akut untuk mencarinya. Dua-duanya cara paling yahut untuk menemukan inspirasi adalah dengan membaca dan melakukan perjalanan (travelling).
Ada pula tambahan dengan berjatuh-cinta lah, mereka yang sedang jatuh cinta memiliki kekuatan supernatural yang entah datang dari mana dalam menghasilkan deretan syair atau puisi. Ya, mereka akan mendadak menjadi penyair ulung yang tidak peduli kucing tetangganya kemarin habis melahirkan (lagipula siapa peduli, sih?)

Membaca, membaca apa saja.
Entah karena hobi atau memang nggak ada kerjaan, saya selalu suka membaca tulisan di bagian belakang kemasan sebuah produk dengan segala macam komposisi dan aturan pakainya. Apakah itu mendatangkan ide? Tidak, tidak sama sekali. Maka dari itu, saya tidak bisa memberi saran kamu untuk membaca bagian belakang kemasan sebuah produk. Tapi, bacalah buku, koran, majalah, atau buletin. Jangan membaca pikiran orang, karena itu kerjaan spontanitas, tanpa sadar.

Perjalanan (travelling), mereka yang senang melakukan dan menikmati perjalanan biasanya dengan sukarela, ikhlas, tak mengharap balas jasa, akan menyediakan waktunya untuk berbagi cerita. Dan cerita itu akan abadi jika mereka menulisnya.

Sepertinya saya mulai ngantuk, bisa kah perjanjian linggarjatinya dibatalkan... 




Inspirasi 3

December 2, 2013 at 12:05am

Orangtua! Ibu Bapak, enyak babee.... Astagaaa semut di dinding! Bagaimana mungkin saya melupakan mereka sebagai sumber inspirasi nomer wahid! Tiga nomor sebelumnya digeser, geser!
Sebentar, saya cari posisi pewe dulu. Sumpah, tepok jidat sampe benjol dehh. Mau jadi anak durhaka apa! Ampun Pak.. Bu... *sungkem*

No comments: