Saturday, February 25, 2017

Yuk ah!


Sebenernya ini nekat dan nyari gara-gara. Berangkat ke Lombok bermotor. Cuma berdua. Dan hei... kalian itu sama-sama cewek. Lombok itu jauh, Nakk... kalo di jalan, di tengah hutan, di atas gunung itu ada apa-apa gimana? Setidaknya itu sepatah dua kalimat kekhawatiran Bapak dan Ibu. "Kenapa nggak naik pesawat aja, sih? Udah, nggak usah macem-macem, pake pesawat aja. Biar Bapak belikan tiket sekarang." Perfect! Sempurna sudah betapa nggak kerennya aku. Udahlah jadi anak setua ini nggak pernah ngasih apa-apa ke orangtua, sekarang malah minta dibelikan tiket. Anak macam apa itu?




Bapaaak... Ibu... anakmu sekarang lagi duduk di sini, nulis di blog sambil gak nangis sesegukan.


Taraaa!!! This is KMP LEGUNDI.


Cuma bayar segini ...


Bersofa bebas selonjoran, full AC, ruangan berkarpet, TV banyak, toilet-mushola-kantin yang bersih, dapat makan 2x, ABKnya ramah-ramah, dan insyaAllah nyampe Kota Pahlawan dalam waktu 21 jam.

Jujur, sih, masih pegel-pegel setelah menempuh 15 jam perjalanan Bima-Lombok. Dan aku baru sadar mengapa ada kata 'besar' di nama Sumbawa Besar. Ternyata memang besar. Dari ujung ke ujung aja menghabiskan waktu 5-7 jam dengan kecepatan antara 60-80 km.

Dan si Dyan, teman yang baru aku kenal dua minggu lalu--dan kami langsung akrab--kuat banget fisiknya, dia gak pegel sama sekali. Udah gitu langsung ikut volunteer camp di Mataram sampai besok. Senin balik ke Bima, sendirian. Maafkan temenmu yang berkhianat ini, ya, Dy. See you soon.


Ini waktu kita mau masuk ke kapal penyeberangan Kayangan-Poto Tano.




Seru, kan? Naik pesawat gak bisa seseru ini, Bu... Pak...

Tadi siang bahkan sempet eksis ke kondangan Kakaknya sahabat dulu di Kota Mataram.





Dan sepasang suami istri kece baik hati ini yang nganterin sampe pelabuhan Lembar setelah aku recokin di rumahnya dari semalam. Makasih kalian.... bahagia terus, yaahh... muah, muah 😉
Well, sekarang aku berlayar ke Kota Pahlawan dulu yaa!

Nenek moyangku... seorang pelaut... #nyanyi

See you...

No comments: