Friday, January 3, 2014

Kutipan

Saya selalu berharap editor naskah lebih pintar ketimbang pengarang, sehingga di tangannya naskah yang bagus punya kemungkinan menjadi lebih bagus. Saya juga berharap para kritikus lebih pintar dari pengarang. Pengarang dan kritikus ibarat dua orang yang bermain catur. Jika pengarangnya yang lebih pintar, niscaya kritikusnya gagal menebak apa strategi yang dimainkan oleh si pengarang dan ke mana permainan diarahkan. Jika kritikusnya lebih pintar, berbahagialah si pengarang. Kritikus yang lebih pintar dari pengarang akan mampu mengenali kecerdasan atau kedunguan si pengarang dalam menuturkan ceritanya dan mampu juga menemukan apa yang tampak di permukaan (teks) dan apa yang tak tampak (subteks) pada karya yang dibahasnya.

No comments: