Saat jalan-jalan ke toko buku,
pernahkah kalian melihat buku yang di covernya
tertulis nama Nina Pradani? Belum pernah lihat, kan? Tenang, mata kamu belum
minus, kok. Nggak usah khawatir kamu bakal dicap bukan pembaca yang baik hanya
karena belum mengenal penulis bernama Nina Pradani. Karena memang Nina Pradani
bukanlah penulis buku. Nina Pradani itu orangnya low profile. Walaupun sebenernya
Nina Pradani sudah menulis berpuluh-puluh buku, dia tetep nggak mau
terkenal. Ehm, masalahnya yang dia tulis itu buku diary.
Sampai detik ini, saya masih bertanya-tanya, bagaimana bisa saya
bekerja sebagai editor buku, sedangkan saya sendiri belum menghasilkan sebuah
buku pun. Jangankan sebuah buku, separohnya aja nggak ada. Gimana perasaanmu
kalo misalnya kamu kerja sebagai editor, tapi kamu belum berhasil nerbitin satu
buku pun? Malu. Ya, malu itu yang saya rasakan.
Jadi, apa yang
harus saya lakukan buat mengurangi rasa malu ini? Baca. Ya, membaca. Apa lagi?
Saya hanya perlu banyak membaca, membaca, dan belajar. Menurut buku yang saya
baca, hanya ada beberapa hal yang harus dimiliki oleh penulis buku anak, lho,
kok penulis? Saya kan editor, bukan penulis. Sama ajalah, editor buku anak juga
perlu ini; pertama, memiliki daya
khayal tinggi; kedua, memiliki
kenangan masa kanak-kanak; ketiga, ide
yang segar; keempat, gaya menulis
yang bagus; kelima, bahasa yang
menganak; dan terakhir,
mempunyai tingkat keterbacaan naskah
yang tinggi.
Buat yang
pertama, memiliki daya khayal tinggi. Saya rasa saya sudah memenuhi kriteria
ini, sangat amat memenuhi malah.
Ntar lanjut lagi deh,,mau kerja dulu,,hee
No comments:
Post a Comment