Duduk depan komputer, headphone di telinga
mengalunkan Seconhand Serenade se-album, buka internet; situs toko
buku, email, facebook, twitter, kbbi, google search., kubikel penuh
tempelan pengingat apa yang kudu dikerjain, buku-buku dan
kertas-kertas berserakan, kalo bosen kadang berdiri, jalan-jalan,
corat-coret nyari inspirasi, kadang kaki diangkat, makan, ngemil, de
el el, seterah deh mau ngapain, asal jangan kayang sambil bilang waow
aja, karena itu emang gak perlu. Satu lagi, yang pasti gak boleh
ketinggalan, ada malaikat yang selalu bisikin iqra..! iqra..!
bacalaah! Bacalah! Hedeh..
Yap, emang kayak gitu lah dunia saya sekarang, dunia
seperti ini yang sudah saya impikan sejak dulu. Dikelilingi bejibun
buku, tiada hari tanpa membaca dan membaca, menjalin hubungan dengan
penulis-penulis (bukan hubungan terlarang, kok…), mengoreksi
tulisan, mencoret yang gak bener, menghapus yang gak kepake,
mengganti yang salah tempat, ketawa kalo ada tulisan yang gokil,
sedih kalo ada tulisan yang menguras air bak mandi, eh, menguras air
mata, mengerutkan kening kalo ada tulisan yang aneh, stop, stop,
stoop… intinya, wajah saya yang imut ini jadi penuh ekspresi
deeh... :P
Akhirnyaaaaaa,,,, saya ngerasain juga otak mumet karena
harus membaca naskah mentah kiriman pengarang dan penulis
antah-berantah. Mulai dari penulis yang belum terkenal, penulis yang
gagal terkenal, penulis yang gak terkenal-terkenal (padahal
tulisannya bagus), penulis yang sudah terkenal di kaumnya, hingga
penulis yang jam terbangnya sudah tinggi dan sudah makan asam-garam
kepenulisan.
Bejibun naskah dengan bermacam karakter tulisan itulah
yang bikin galau, kadang ada tulisan yang sudah bagus, tapi gak bisa
terbit karena temanya lagi gak sesuai dengan agenda penerbitan saat
itu, kadang ada juga tulisan yang menarik dan unik, tapi harus masuk
ke folder ‘anda belum beruntung’ karena pertimbangan nilai
jualnya yang bakal bikin teman-teman di bagian marketing ketar-ketir.
Gak tega juga sih…. Iya, emang, semua itu harus dipertimbangkan.
Bukan penerbitan milik mbah saya soalnya. Emang mbah saya punya
penerbitan? Punya dong, penerbitan kambing dan bebek. Eh, oh, itu
peternakan… udah ganti nama rupanya.
No comments:
Post a Comment