Media Sosial sebagai
lingkungan dan dunia baru tentu saja memiliki dampak positif dan negatif bagi
penggunanya. Lebih dari itu, media sosial kini menjadi semacam kehidupan lain
yang tidak terpisahkan dari manusia. Baca: Alam Gaib Punya Saingan Bernama Media Sosial . Kemajuan teknologi informasi serta
kebutuhan akan eksistensi diri membuat manusia sulit mengingkari pengaruh
lingkungan baru bernama media sosial. Itulah mengapa manusia perlu cerdas dan
bijak dalam memanfaatkan fenomena ini. Jika menghindarinya menjadi sesuatu yang
tidak mungkin, setidaknya kita harus menuai manfaat positif lebih banyak dan
meminimalisir dampak negatif, sebisa mungkin menghindari terjadinya hal-hal
yang tidak diinginkan. Lalu, bagaimana cara cerdas memanfaatkan media sosial?
Kira-kira apa saja triknya? Yuk, simak!
- Tabayyun
“Hai orang-orang yang beriman, jika
datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti
agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui
keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.” (QS 49 : 6)
Tabayyun
di sini artinya memeriksa dengan teliti. Pernah lihat link berita
tersebar di timeline atau home akun media sosialmu? Apakah kamu
tipe yang rajin membagi berita-berita itu? Jika iya, sebaiknya mulai sekarang
jangan terlalu rajin, jangan mudah percaya, dan jangan biasakan jarimu untuk
langsung meng-klik share. Jangan hanya karena ingin dinilai sebagai
orang yang selalu update informasi terbaru, kamu langsung meng-klik share
atau me-retweet tanpa memeriksa terlebih dahulu kebenarannya. Kamu harus
biasakan diri tabayyun, memeriksa terlebih dahulu dari mana asal berita itu,
siapa yang berbicara, kebenarannya bisa dipertanggungjawabkan atau tidak.
Dengan begitu, kamu akan terselamatkan dari menyebar berita hoax yang
tentu saja bisa merusak reputasimu secara tidak langsung.
- Nama Asli, Please!
L1l15 An4k BuNd4,
Bud1Ch4yaNkK4muC3l4lu, Asep Sang Pencari Cinta Sejati.
Pernah lihat
nama-nama sejenis itu yang beredar di sosial media? Atau kamu punya teman
dengan nama yang sedemikian kreatif? Anak muda zaman sekarang memang
kreatif-kreatif, sayangnya kreatifitas seperti inilah yang tidak pada
tempatnya, kamu bisa menyulitkan orang lain. Jika kamu menggunakan nama asli di
facebook, twitter, LinkedIn, instagram, path, atau akun media sosialmu yang
lain, teman atau kerabatmu tidak akan kesulitan saat mencari keberadaanmu di
dimensi ini. Yakin, deh, nama aslimu lebih bagus daripada nama-nama
seperti di atas tadi.
- Be Positif!
Hindari update
status dengan kalimat-kalimat negatif yang berisi keluhan, gosip (menggunjing),
makian, dan sejenisnya. Media sosial memang ruang pribadi dan kamu memiliki hak
penuh di dalamnya. Tapi, hati-hati, selain orang lain akan mempunyai pandangan
negatif karena seringnya kamu posting kalimat-kalimat negatif, tidak
jarang ruang pribadi yang tadinya menjadi hak kamu sepenuhnya, secara tidak
langsung dapat bersinggungan dengan ruang publik atau ruang pribadi pihak lain.
Secara fungsional, dimensi ini memang menganut paham demokrasi, semua orang
bebas berpendapat. Namun, tetap ada norma dan aturan tidak tertulis yang telah
disepakati bersama. Ibarat sebuah rumah di dunia nyata, kamu berhak melakukan
apa saja di dalam rumah, tapi jika kamu berteriak-teriak tengah malam sampai
terdengar ke luar, tunggu saja tetangga sebelah mendatangi rumahmu karena
mereka merasa terganggu.
- Stop Drama! Jangan Lebay!
Tidak semua masalah
yang sedang kamu hadapi harus diketahui orang lain karena tidak semua orang
peduli dengan masalahmu. Tak apa jika sekali dua kali update di media
sosial sebagai pelipur lara (cailah), siapa tahu ada teman yang
kebetulan berprofesi sebagai psikiater memberimu saran gratis di kolom
komentar. Tapi, kalau setiap ada masalah kamu curhat di media sosial, itu bisa merusak
reputasimu secara perlahan. Kamu akan dinilai tidak mampu mengatasi masalah
sendiri, dramatis, dan berlebihan. Baiklah, kamu tidak peduli dengan penilaian
orang lain. Tapi tetap saja, kamu juga hidup di dunia nyata. Dunia yang
membuatmu membutuhkan orang lain. Secara alamiah dimensi (dunia maya) ini tidak
sepenuhnya terpisah dengan dunia nyata. Jadi, sebaiknya simpan dan bagikan yang
kamu anggap perlu.
- Hindari Unggah Foto yang Tidak Perlu
Kalau kamu melihat
kebiasaan baru teman atau orang di sekitarmu sekarang berubah, dari yang
dulunya biasa baca doa sebelum makan menjadi mengambil gambar sebelum makan,
apa yang akan kamu lakukan? Sebagai teman yang peduli, mungkin kamu akan
mengingatkannya. Yap, fenomena mengambil gambar, selfie, wefie di
mana saja berada kemudian mengunggahnya di media sosial, sekarang menjadi
kegiatan biasa, kalau tidak bisa dibilang wajib. Nah, untuk menjadi pengguna
media sosial yang cerdas, kamu tidak harus selalu mengunggah semua foto makanan
yang sedang kamu makan atau apa saja yang sedang kamu lakukan. Sebaiknya
hindari mengunggah foto-foto atau gambar yang tidak perlu, tidak sopan, dan
yang bisa mendatangkan keburukan bagi dirimu sendiri. Sejatinya tidak ada yang
salah dengan mengabadikan momen berharga. Tapi, yang berharga, lho, ya, tidak
semua. Jadi, biar kamu tidak dibilang alay atau narsis, pilih saja yang
perlu untuk diunggah.
6. Mengikuti Grup yang Bermanfaat
Facebook adalah salah
satu media sosial yang menyediakan fitur untuk membuat grup atau fanpage
bagi penggunanya. Fitur inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh berbagai
kepentingan bisnis hiburan, hobi, organisasi, pendidikan, dakwah, perusahaan,
lembaga negara, hingga profil tokoh ternama. Seperti juga lingkungan yang dekat
dengan keseharian kita di dunia nyata, dunia maya pun menyediakan banyak
pilihan lingkungan pergaulan. Bahkan, lingkungan pergaulan di dunia maya lebih
luas cakupannya, jangkauannya tidak dibatasi jarak. Oleh karenanya, kamu harus
cerdas memilih pergaulan mana saja yang bermanfaat dan tidak menjerumuskan ke
dalam pergaulan negatif. Wacana klasik mengenai dunia maya yang sering
terdengar adalah “mendekatkan yang jauh, menjauhkan yang dekat”. Bisa kamu
bayangkan betapa ajaibnya dunia seperti itu. Kamu tidak lagi perlu melakukan
perjalanan jauh untuk sekadar menyapa dan mengetahui kabar teman atau kerabat
di kota lain, bahkan di negara lain. Kamu juga tidak perlu lagi mengirim surat
untuk menyampaikan kabar sedih yang akan sampai di saat kamu mungkin sudah
tidak sedih lagi.
- Tidak Mengganggu Aktifitas
Menyadari bahwa untuk menghindari
atau menjauhi media sosial itu adalah sesuatu yang sulit untuk dilakukan, di
sinilah kita dituntut untuk bijak dalam menggunakannya. Jangan sampai aktifitas
di dunia maya membuatmu membuang-buang waktu dan tidak produktif. Misalnya kamu
asyik membalas komentar di facebook atau mention teman-teman di twitter
menggunakan komputer di kantor pada jam kerja, dan aktifitas itu sama sekali
tidak berhubungan dengan pekerjaanmu. Itu artinya dunia mayamu sudah mengganggu
aktifitas keseharianmu di dunia nyata. Jika kamu masih sekolah, aktifitas di
media sosial kerap membuatmu lupa belajar, lupa mengerjakan pekerjaan rumah,
atau kamu tidak memperhatikan guru yang mengajar di depan kelas karena asyik
membaca status di BBM atau Path misal, sebaiknya mulai sekarang coba kurangi
penggunaan media sosial itu sebelum kamu kecanduan. Kalau sudah kecanduan, jika
biasanya ngobrol ngalur-ngidul tidak ada manfaat 2 atau 3 jam sebelum tidur,
kurangi cukup sampai setengah jam, selebihnya manfaatkan untuk membaca buku atau
menyelesaikan tugas sekolah.
Demikian beberapa tip dan trik
menjadi pengguna media sosial yang cerdas dan bijak. Manusia diberikan akal
pikiran oleh Tuhan untuk digunakan sebagai penunjang keberadaannya yang digelari
khalifah di bumi. Kemajuan zaman tetap harus dihadapi oleh mereka, tapi jangan sampai
mereka yang terbawa arus atau terpengaruh. Sebaliknya, manusia adalah pelaku
(subjek) dan yang harus mempengaruhi. Wallahu’alam bisahawab. [NP_edited]
No comments:
Post a Comment