
Yayy!! Finally.... im hereee!!!
Ini adalah penampakan kebun Pak Husni yang selama ini hanya terdengar oleh telingaku. Akhirnya sekarang aku melihat dan merasakannya langsung. Bahkan sekarang aku sedang menulis sambil duduk di atas rumah pohon. Kau mau tahu rumah pohonnya seperti apa? Well, jangan dibayangkan seperti rumah pohon di film- film itu. Ini lebih sederhana. Hanya saja anginnya aku jamin lebih segar di sini.
Nah, aku baru saja menaiki tangga itu tanpa ragu. Sampai di atas, aku bisa melihat pemandangan seperti ini..
Apakah kau bisa melihatnya? Di dekat tandon air yg berwarna orange itu ada penampakan topi berwarna putih. Beliau ada di sana sedang mengairi tanaman. Oh, ya, aku lupa mengenalkannya. Pemilik kebun ini adalah Pak Husni, orang-orang di desa ini bisa memanggilnya Bapa La Nina. Tentu saja itu bukan artikula bahasa Spanyol, Perancis, apalagi Italia. Bukan. "La" berarti seperti "mine" dalam bahasa Inggris dan kepunyaan atau kepemilikan dalam bahasa Indonesia. Ya, itu artinya Pak Husni adalah Bapakku. He he he.
Baiklah, sepertinya aku betah dan akan sering ke sini. Membaca buku atau menulis di rumah pohon ukuran 1,5x1,5 ini atau di saung yang besar di sana.
Tunggu? Sepertinya aku tidak menyadari sesuatu. Apakah di rumah pohon ini ada koneksi wifi? Internetnya lebih cepat dari di rumah. Oh, baiklah. Aku memang baru saja mengisi kuota dan aku berada pada ketinggian beberapa kaki.
Ngali, Bima
Minggu, 17 Juli 2016







No comments:
Post a Comment